Luncurkan Buku Plan Bobcat, Kasau Usung Tiga Aspek Transformasi TNI AU

Luncurkan Buku Plan Bobcat, Kasau Usung Tiga Aspek Transformasi TNI AU
keterangan foto: Kasau saat memberi sambutan pada peluncuran buku Plan Bobcat. (sumber: kanal youtube Airmen TV Dispenau)

Majalahpandu.com – TNI Angkatan Udara (AU) terus berupaya bertransformasi menuju Angkatan Udara yang disegani. Hal ini yang diusung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E.,M.P.P dalam peluncuran bukunya berjudul ‘Plan Bobcat, Transformasi Menuju Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan’ yang disiarkan secara daring, Senin (25/10).

Fadjar mengatakan, ada tiga hal transformasi yang diusung dalam buku Plan Bobcat. Pertama, perubahan pada sisi organisasi. Kedua, teknologi yang diusung. Ketiga, kesiapan operasi. Menurutnya, peluncuran karya yang ia tulis ini berasal dari inspirasinya terhadap buku dan kegiatan yang juga bicara soal transformasi militer, serta pengalaman Kasau selama berkiprah di TNI AU.

“Saya terinspirasi buku berjudul ’75 Tahun TNI’ yang menjelaskan transformasi militer adalah hubungan profesionalisme pelembagaan dengan pencapaian inovasi militer. Maka saya memandang transformasi yang diusung Plan Bobcat ada tiga hal,”ujar Fadjar dalam sambutannya, dikutip dari siaran langsung kanal youtube Airmen TV Dispenau, Senin (25/10).

Menurutnya, perubahan pada sisi organisasi mencakup sumber daya manusia (SDM) serta bidang organisasi yang dalam pelaksanaannya memprioritaskan sifat adaptif, efektif dan efisien. Selain itu, sistem pendidikan juga akan direformasi untuk menghasilkan personil yang unggul dan adaptif dengan kemajuan teknologi dan perkembangan taktik udara.

“Untuk teknologi diarahkan pada pendekatan capability based approach yang berfokus pada empat peran dasar kekuatan udara, yakni penguasaan udara, serangan udara, pengamatan dan pengintaian, dan mobilisasi udara,” katanya.

Terkait kesiapan operasi, Kasau mengatakan TNI AU akan berorientasi untuk memiliki kekuatan udara yang bisa menjadi aset strategis nasional. Artinya, dalam beberapa konteks nasional, kesiapan AU bisa efektif membantu, baik pada operasi dalam konteks pertahanan, ekonomi, dan sosial.

“Dalam konteks politik dan pertahan, operasi kekuatan udara ditujukan untuk operasi multi domain, baik antar matra TNI, atau mitra multilateral. Dalam konteks ekonomi, asset TNI siap untuk mendukung konektivitas udara lintas kota domestik. Dalam konteks sosial, asset TNI siap untuk menjalankan segala bentuk misi kemanusiaan,” pungkas dia. (un)