Eka Wira Dharmawan King Of Sparco

Eka Wira Dharmawan King Of Sparco
Eka Wira saat melatih salah satu komunitas pecinta olah raga Sparko. (Foto: Dok. Pribadi / PANDU)

majalahpandu.com – Pada suatu Agustus 2019. Puluhan ribu orang berkumpul di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi. Mereka – sekitar 40 ribu orang itu – merupakan peserta senam Spartan Komando (Sparko). Dengan jumlah tersebut, mereka berhasil me-mecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Itu dapat rekor MURI karena 10 gerakan dilakukan bersama-sama secara serentak. Tadinya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi minta 30 ribu. Tapi rupanya tembus 40 ribu orang,” kata sang pencipta senam Sparko, Eka Wira Dharmawan.

Eka Wira Dharmawan adalah seorang perwira menengah TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer tahun 2003. Saat ini ia menjabat sebagai Komandan Sekolah (Danse) Raider Pusdiklatpassus.

Eka Wira – demikian sapaan akrabnya – bercerita, olahraga Sparko berawal dari satuannya yang mengikuti perlombaan di lingkungan Kopassus pada 2015. Ketika itu, satuannya acap berlatih fisik termasuk berlari, sebagai persiapan menghadapi pertandingan.

Eka Wira Dharmawan King Of Sparco
Olah raga Sparko pada mulanya diciptakan untuk perlombaan yang diikuti Kopassus, saat ini banyak diminati kalangan masyarakat umum. (Foto: Dok. Pribadi / PANDU)

Salah satu latihan fisik yang dilakukan satuannya adalah body building, yang menjadi bagian dari program multiple endurance training (MET). Olahraga ini, kata mantan Komandan Batalyon 812 Satuan 81/Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini, sangat efektif untuk membentuk tubuh tentara.

“Waktu itu kami berhasil meraih juara umum, satuan saya itu lalu saya beri nama prajurit Spartan,” lanjut Eka Wira. Menurut dia, dalam olahraga Sparko gerakan latihannya meliputi street workout, military crossfit, balance training, serta high intensity interval running. Lalu mengapa Spartan? Penamaan itu ternyata terinspirasi dari film 300 yang merupakan kisah prajurit terbaik dari Sparta.

Ia mengungkapkan, gerakan olahraga Sparko ia ciptakan sendiri alias otodidak dengan menonton berbagai gerakan latihan di YouTube dan internet. Sejak perlombaan itu, pimpinan Eka Wira melihat bahwa latihan Sparko ternyata efektif dalam membentuk tubuh prajurit. Ia lalu diminta untuk melatih di beberapa instansi militer.

Meskipun di awal olahraga ini hanya ditujukan untuk prajurit Kopassus, Sparko akhirnya dikenalkan juga ke masyarakat, pertama kali di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, pada Maret 2007. Namun, gerakan Sparko khusus untuk warga sipil tentu saja sudah disesuaikan, tidak seberat yang diterapkan untuk anggota Kopassus. Materinya ada di penguatan otot perut bawah, otot dada dan lengan melalui gerakan dasar push up, lunges, squats dan lari.

Olahraga Sparko pun kian diminati masyarakat umum, termasuk dari kalangan TNI sendiri dan juga Polri. Karena itu pula, masyarakat atau peminat olahraga ini mulai menyatukan diri dalam komunitas-komunitas di berbagai daerah.